perpustakaan.or.id – Para peneliti
dari Ohio State University telah mengkategorikan 21 ekspresi wajah yang
berbeda. Menurut tim peneliti, manusia dapat menampilkan berbagai
ekspresi wajah seperti “terkejut bahagia” atau “marah sedih” dan bahkan
ekspresi bertentangan seperti “jijik bahagia “.
Seperti dilansir dari laman Nature World
News (1/4/2014), penelitian ini penting karena membantu pemahaman para
ilmuwan mengenai emosi dan ekspresi wajah. Sampai saat ini, studi yang
dilakukan para peneliti di bidang ilmu kognitif tersebut didasarkan pada
enam ekspresi dasar wajah, yaitu senang, sedih, takut, marah, terkejut
dan jijik.
Model komputasi yang digunakan di dalam
penelitian ini tidak hanya akan meningkatkan pemahaman kita tentang
bagaimana manusia bereaksi terhadap isyarat-isyarat sosial, akan tetapi
juga diharapkan dapat memajukan sistem pemetaan otak dan bahkan membantu
diagnosis kondisi kesehatan mental seperti autisme.
“Kami telah dapat mendeteksi ekspresi
wajah lainnya selain ekspresi wajah sederhana seperti ‘bahagia’ atau
‘sedih’. Kami menemukan adanya konsistensi yang kuat mengenai cara orang
menggerakkan otot-otot wajah mereka untuk mengekspresikan 21 kategori
emosi,” kata Aleix Martinez, seorang ilmuwan di bidang kognitif dan
profesor teknik listrik dan komputer di Ohio State. “Hasil penelitian
tersebut cukup menakjubkan sebab dapat memberitahu kita bahwa 21 emosi
diekspresikan dengan cara yang sama oleh hampir semua orang, setidaknya
di dalam budaya kita.”
Penelitian ini melibatkan pengujian pada
230 sukarelawan. Para sukarelawan diminta membuat ekspresi wajah untuk
menanggapi isyarat tertentu seperti; mencium bau tak sedap (“jijik”) dan
menerima berita besar yang tidak terduga” (“terkejut bahagia”). Para
peneliti kemudian menganalisis 5.000 gambar dan menandai bagian otot
wajah yang penting seperti sudut mulut.
Tim peneliti menggunakan Facial Action
Coding System (FACS), yang merupakan alat standar yang digunakan untuk
analisis bahasa tubuh. Para peneliti kemudian menggunakan data yang
dihasilkan untuk menganalisis persamaan dan perbedaan ekspresi wajah.
Tim peneliti menemukan bahwa ada 21 ekspresi wajah termasuk enam ekspresi wajah dasar yang berbeda satu sama lain.
Beberapa ekspresi umum bersifat
konsisten, misalnya “bahagia”, di mana orang akan meregangkan mulut
mereka. Ekspresi lainnya agak sedikit kontradiktif, misalnya seperti
‘jijik bahagia”, di mana orang akan mengernyitkan hidung dan mata mereka
saat meregangkan mulut mereka.
Menurut para peneliti, identifikasi
“ekspresi majemuk” ini dapat membantu mendiagnosa dan mengobati orang
dengan gangguan mental.
“Sebagai contoh, jika pada kasus
Posttraumatic Stress Disorder (PTSD) dimana seseorang lebih terbiasa
dengan kemarahan dan rasa takut, dapatkah kita berspekulasi bahwa mereka
akan menyesuaikan terhadap semua “ekspresi majemuk” yang melibatkan
rasa marah atau takut? Bahan kimia apa di dalam otak yang mengaktifkan
emosi? Dari semua pertanyaan-pertanyaan itu, sekarang kita dapat membuat
lebih banyak hipotesis dan menguji hal-hal tersebut, “kata Martinez.
“Pada akhirnya kita dapat mulai memahami gangguan mental jauh lebih baik
dan mengembangkan terapi atau obat-obatan untuk meringankan gangguan
mental tersebut.”
Penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
0 komentar:
Posting Komentar