Pada 1991,
sekelompok seniman peduli AIDS yang tergabung dalam visual AIDS ingin melakukan
sesuatu untuk menghimpun solidaritas bagi para penderita HIV/AIDS. Mereka
terinspirasi oleh tentara AS yang menunjukkan dukungan terhadap rekan-rekan tewas
dalam perang Teluk dengan mengenakan pita berwarna kuning. Mereka memutuskan
melakukan hal yang sama dengan warna yang berbeda.
Setelah
berembuk, mereka memilih warna merah. Alasannya, merah adalah warna darah,
tempat virus HIV berkembang. Selain itu, merah sering dianggap mewakili darah.
AIDS adalh penyakit mematikan, sehingga untuk menunjukkan solidaritas
diperlukan symbol yang meningkatkan gairah hidup.
0 komentar:
Posting Komentar